Akulah yang selalu mencintaimu, akulah cinta itu sendiri. Aku sering bergelut dengan rindu, karena rindu bagiku adalah bagian keping-keping kenangan kita yang berhamburan dilangit malam oleh karena dua bintang yang bertabrakan akibat sesuatu yang tak jelas dari mana datangnya.
Sekarang bagian keping-kepingan itu jatuh dikepalaku, lalu aku disini mencoba untuk merapikan kepingan demi kepingannya lewat semua tulisan ini. Alasannya sederhana, agar kata-kata ku ini tidak tersapu oleh angin, tidak lebih. Walau kini, kau bahkan lupa akan kepingan-kepingan kenangan tersebut.
Kamu intu indah, seperti puisi. Walau kadang sulit untuk ku mengerti.
Satu momen yang begitu bahagia bisa mencintaimu,, namun aku sadar, mungkin ini hanya sebuah persinggahan yang telah diatur tuhan menuju momen berikutnya.
Semoga kita dipertemukan dikehidupan yang lebih baik.